Proses evakuasi jenazah pun berlangsung dramatis. Petugas Damkar Ciawi dibantu warga cukup kesulitan menurunkan almarhum dari atas pohon kelapa setinggi 15 meter tersebut.

Informasi yang diperoleh dari Dedi Odem, pengurus LPM Desa Ciderum, kronologis kejadian bermula saat almarhum Mad Sholeh berniat mengambil buah kelapa tak jauh dari rumahnya. Almarhum kemudian berhasil naik ke pohon kelapa.

“Namun saat di atas pohon tiba-tiba ada warga yang menyaksikan almarhum Sholeh sudah pingsan tak bergerak. Ketika dipanggil-panggil tidak menyahut. Alamarhum tidak jatuh karena posisi badannya menyangkut di dahan pohon kelapa,” ungkap Dedi Odem.

Mengetahui kejadian tersebut, warga dan anak almarhum berupaya naik ke atas pohon untuk melakukan evakuasi. “Evakuasi cukup sulit dilakukan hingga warga yang mencoba menyelamatkan almarhum ikut terjatuh,” ujarnya.

Warga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Damkar Ciawi. Tak lama berselang, petugas Damkar Ciawi datang ke lokasi untuk melakukan evakuasi.

Jenazah korban terpaksa diturunkan ole petugas dibantu warga dari atas pohon kelapa setinggi 15 meter menggunakan tali.

Sementara puluhan warga dan pihak keluarga di bawah pohon kelapa menyaksikan proses evakuasi sambil menangis.

Adam, cucu almarhum, membenarkan kejadian tersebut. Pihak keluarganya sudah mengikhlaskan kepergian almarhum. “Sudah dimakamkan,” singkatnya, Selasa siang.
(Punk)