migrasi

Trend atau Penyakit? Yuk Simak Lebih Lanjut Apa itu Inner Child!

portalpa - Rabu, 17 Juli 2024 | 10:04 WIB

th

portalpasundan.com – Seperti yang kita ketahui, belakangan ini banyak sekali kita mendengar istilah inner child. Mungkin sebagian dari kita juga masih bingung apasih itu inner child?

Menurut ilmu psikologi, Inner Child merupakan salah satu komponen pembentuk karakter yang ada dalam setiap individu dan dapat dipengaruhi oleh pengalaman di masa kecil, juga merupakan konsep yang menggambarkan sifat dan sikap kekanak-kanakan yang mungkn juga dimiliki oleh setiap individu. Meski begitu kondisi atau sifat yang dimiliki setiap individu berbeda, karena sifat dan sikapnya terjadi karena pengalaman pribadi.

Seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, seseorang biasanya mengalami pertumbuhan, baik fisik maupun mental. Tetapi, ada juga aspek dalam diri yang mungkin tidak ikut bertumbuh dewasa dan tetap bersembunyi di dalam diri kita. Bagian ini menggenggam erat setiap memori dan emosi yang kita alami saat masih kecil, baik itu indah atau yang buruk.

Setiap manusia memiliki perjalanan hidup yang unik dan tentu saja berbeda-beda, dan beberapa di antaranya mungkin memiliki pengalaman yang menimbulkan luka dan tantangan. Nah, sisa-sisa luka dari masa kecil inilah yang berdampak negatif di masa dewasa yang terasa nyata, termasuk bagaimana cara mereka melakukan pengambilan keputusan dan interaksi sosial dengan lingkungan sekitar.

Maka dari itu, pentingnya untuk setiap individu untuk mengenali, menerima, dan berhubungan dengan inner child mereka untuk memahami bagaimana pengalaman masa kecil dapat memengaruhi kehidupan sebagai orang dewasa.

Penyebab Inner Child Terluka

Inner Child sendiri dapat terluka sebab pengalaman traumatis masa lalu, yang pada akhirnya berdampak negatif terhadap pembentukan karakter manusia. Dai sudut pandang lain, bebrapa penyebab inner child terluka memang terlihat wajar. Namun dalam beberapa kasus, dampak dari pengalaman yang dialami bisa berujung pada ketidakstabilan kondisi mental seseorang.

Penyebab inner child terluka yang harus diperhatikan:

  1. Korban bullying
  2. Bencana alam
  3. Faktor Genetik
  4. Kekerasan baik secara verbal, fisik, emosional atau seksual
  5. Kecelakaan lalu lintas
  6. Perceraian orang tua
  7. Ketidak harmonisan hubungan keluarga
  8. Penyalahgunaa obat-obatan dan alkohol
  9. Konflik kemanusiaan
  10. Terisolasi dari dunia luar
  11. Riwayat gangguan mental di keluarga
  12. kehilangan orang terdekat

Rata-rata penyebab inner child terluka merupakan hal yang personal. Hal tersebut secara tidak langsung dapat membuat seseorang menjadi tertutup dan berisiko mengalami gangguan psikologi lainnya.

Tanda inner child terluka 

  1. Sangat terikat dengan orang tertentu karena merasa takut ditinggalkan.
  2. Merasa bersalah jika memberikan suatu batasan dari diri sendiri kepada orang lain.
  3. Sulit menyelesaikan suatu aktivitas.
  4. Tidak berani beropini dan menunjukkan perasaan yang sebenarnya.
  5. Terdapat suatu kecenderungan untuk mencurigai orang lain.
  6. Terlalu keras dalam mengkritik diri sendiri.
  7. Tidak ingin terlibat dalam suatu konflik.
  8. Tidak percaya diri dengan bentuk tubuh sendiri.
  9. Cemas ketika berhadapan dengan hal-hal bari.
  10. Selalu berusaha menyenangkan orang dan menjadi yang terbaik.

Bagaimana mengatasi inner child?

Proses ini tentu saja membutuhkan waktu. Seseorang yang memiliki luka yang membekas dari trauma masa kecil tentu saja dapat melakukan beberapa cara untuk mengatasi inner child yang terluka

  1. Memahami trauma masa kecil

Bagi sebagian orang, penyebab luka masa kecil sangat mudah dipahami. Sebagai contoh, mengalami kekerasan fisik saat kecil mungkin menjadi penyebab berbagai masalah emosi yang kita rasakan saat beranjak dewasa.

Namun, ada juga penyebab luka kecil yang sulit untuk dipahami. Biasanya kita sendiri mungkin tidak tahu apa tepatnya pengalaman di masa lalu yang membentuk amarah atau perasaaan-perasaan negatif tertentu yang tidak bisa dijelaskan hanya dengan kata-kata.

Maka dari itu, ada baiknya untuk berkonsultasi langsung dengan orang yang lebih ahli seperti psikolog untuk mengetahui penyebab trauma di masa kecil, sehingga dapat ditangani dengan tepat.

  1. Belajar menerima dan menyayangi sisi inner child

Inner child adalah jiwa yang tidak bisa disamakan dengan sikap kekanak-kanakan. Bagian dari diri sisi seseorang ini tentu menyimpan pengalaman dan emosi dari masa kecil. Makanya, kita harus bisa mendengarkan diri kita sendiri dan mengakui keberadaan jiwa anak kecil yang ada dalam diri.

  1. Mendengarkan sisi anak dalam diri kita.

Tidak hanya mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian, kita juga perlu mendengarkan sisi anak-anak dalam diri. Jika benar-benar memerhatikan dan merasakan, bisa jadi ada sebagian dalam diri yang berusaha untuk dipahami dan dimengerti.

Nah, bagian inilah yang bisa jadi merupakan sisi anak-anak yang terluka oleh trauma masa kecil dan membutuhkan perhaatian. Cobalah berkomunikasi dengan diri sendiri dan berikan pengertianserta ksih saying, sehingga perlahan mengatasi luka mendalam yang selama ini terpendam.

Dan mengutip dari International Journal of Qualitative Studies in Health and Well-being, pengalaman masa lalu dapat memberikan pebelajaran yang bermanfaat untuk jangka panjang, hingga tua nanti. Oleh sebab itu, cobalah untuk berdamai dan bersatu dengan inner child untuk hidup yang lebih baik.

 

ditulis oleh nana

Tags
Artikel Terkait
Rekomendasi
Terkini