TENJO,Portalpasundan– Progres pembebasan lahan yang akan digunakan untuk flyover dan jembatan penyeberangan orang (JPO) di sekitar stasiun kereta api Tenjo, saat ini sudah mencapai 80 persen.
Hingga sekarang hanya tersisa satu bidang lahan dan bangunan milik warga yang masih dalam proses negoisasi antara pihak PT MAU dan pemilik lahan serta bangunan tersebut
Hal ini terungkap dalam pertemuan negoisasi yang dilakukan antara PT MAU selaku pelaksana kegiatan dengan pihak pemilik, difasilitasi oleh Pemkab Bogor dan Pemcam Tenjo.
“Proses pembebasan lahan tidak ada kendala, saat ini sudah mencapai 80 persen. Hanya satu bidang yang belum sepakat dibebaskan, karena belum ada titik temu soal harga ganti rugi,” ucap Kabag Administrasi Pemerintah Pemkab Bogor Bambam Setia Aji, Selasa (21/5/2024).
Ia menjelaskan, proses pembahasan lahan yang dilakukan untuk kepentingan publik berupa flyover dan JPO di sekitar stasiun Tenjo guna solusi kemacetan yang sering terjadi di lokasi tersebut.
“Untuk biaya pembebasan ini murni dari dana CSR milik PT MAU, tidak memakai dana Pemkab Bogor. Kita berharap agar sisa satu lahan tanah ini bisa segera di bebaskan. Karena hasil kajian harga tim appraisal, pembebasan lahan oleh pihak swasta tentu lebih tinggi dari harga yang dibuat jika pembebasan ini dilakukan pemerintah,” paparnya.
Keterangan hampir serupa disampaikan Camat Tenjo Yudi Utomo, yang juga berharap agar proses pembebasan satu lahan tersisa milik warga untuk flyover dan JPO tersebut bisa segera terwujud.
“Karena ini untuk kepentingan bersama dan berguna untuk mengurai masalah kemacetan di sekitar stasiun Tenjo. Kita berharap dari rapat ini, penjelasan tim appraisal dapat dimengerti oleh pemilik lahan sehingga harapannya akan segera ada kesepakan soal harga ganti rugi,” pungkas Yudi Utomo. (Rdy)