Portalpasundan.com – Ayah Afif Maulana (13), pelajar yang ditemukan tewas di Sungai Batang Kuranji, Afrinaldi kecewa dengan hasil autopsi yang dilakukan tim Forensik dan Medikolegal Indonesia (PDFMI).
Afrinaldi menilai banyak luka di tubuh anaknya yang belum dijelaskan tim PDFMI sehingga menimbulkan pertanyaan.
“Saya pribadi sangat kecewa karena tidak sesuai dengan saya harapkan,” kata Afrinaldi kepada wartawan, Kamis (26/9/2024) di Padang.
Afrinaldi menyebutkan dokter tidak menjelaskan luka yang terjadi di bagian depan AM. Luka-luka yang ada di perut, dada dan rahang kata Afrinaldi masih menjadi misteri dan diduga kuat akibat penganiayaan.
“Bahkan saya sudah tanya soal luka di dada itu tidak dijawab,” kata Afrinaldi.
Lalu, kata Afrinaldi, dokter tidak menjelaskan soal retak di rahang AM apa penyebabnya.
Menurut Afrinaldi, dokter menjelaskan tidak ada cairan yang terhirup di dalam tubuh korban sehingga membuat dirinya yakin AM meninggal di darat.
“Dokter menjelaskan tidak ada cairan yang terhirup. Ini membuat saya yakin anak saya meninggal di darat,” kata Afrinaldi.
Berdasarkan keterangan dokter, kata Afrinaldi tidak adanya air yang terhirup itu masih menjadi misteri dan belum bisa dijelaskan.
“Ini ada kejanggalan. Saya akan minta informasi sedetail mungkin ke dokter. Ada apa dengan luka di bagian depan anak saya,” jelas Afrinaldi.
Sebelumnya diberitakan, Hasil autopsi ulang jenazah Afif Maulana (13), bocah asal Padang, Sumatera Barat, telah keluar.
Ketua tim ekshumasi jenazah Afif, dokter Ade Firmansyah Sugiharto, mengatakan, kematian Afif disebabkan jatuh dari ketinggian.
“Berdasarkan analis-analis ini, maka kami simpulkan memang kesesuaian kejadian pada terjadinya kematian almarhum Afif Maulana ini adalah kesesuaian dengan mekanisme jatuh dari ketinggian, karena itu telah akan memberikan energi yang tinggi dan memberikan impact yang besar bagi tubuh,” kata Ade saat mengumumkan hasil ekshumasi di Mapolresta Padang, Rabu (25/9/2024).
(JK)