INDRAMAYU, PortalPasundan.com – Seorang ibu kandung berinisial RK (42) yang sedang tidur tega ditusuk berulang kali oleh anaknya berinisial KD (21), warga Kelurahan Karanganyar, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (20/7/2024).
Akibat serangan mendadak itu, korban menderita sejumlah luka di beberapa bagian tubuhnya. Beruntung nyawa korban masih selamat dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk untuk mendapatkan penanganan medis.
KD sang pelaku berhasil diamankan polisi, berikut barang bukti satu bilah pisau dapur.
Kasat Reskrim Polres Indramayu, AKP Hillal Adi Imawan, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Sabtu (20/7/2024) sekira pukul 22.00 WIB. Saat itu, Korban RK sedang tidur di ruang tamu rumahnya. Tak lama berselang, tiba-tiba Korban RK merasakan kepala seperti mendapatkan pukulan benda keras.
“RK yang saat itu masih sadar, kemudian langsung bangun dan melihat KD anak kandungnya itu sudah membawa pisau dapur. Saat bangun anaknya menyerang, lalu membacokkan senjata tajam tersebut beberapa kali ke tubuhnya,” kata Hillal, Minggu (21/7/2024).
Mendapati serangan itu, RK berusaha menghindar ke luar rumah dan berteriak meminta tolong kepada tetangga.
“Teriakan keras ini didengar masyarakat sekitar. Setelah mengetahui ibu itu berlumuran darah, lalu dibawa ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan penanganan medis,” terang Hillal.
Hillal mengatakan, pelaku dilaporkan oleh warga ke Polsek Indramayu. Petugas pun langsung mendatangi TKP dan berhasil mengamankan pelaku yang saat itu masih berada di teras depan rumahnya.
“Dari TKP kita berhasil amankan KD yang diduga sebagai pelakunya. Namun dia kita bawa ke RSUD Indramayu karena dia mengalami luka gores di leher. Sedangkan ibunya mengalami luka robek pada daun telinga kanan dan kiri, luka robek di kepala bagian belakang, luka robek di bagian kepala atas telinga, luka gores di ibu jari sebelah kiri, dan luka robek di lengan tangan sebelah kiri. Korban kita bawa ke rumah sakit MM Indramayu untuk mendapatkan penanganan medis,” ujar Hillal.
Hingga saat ini pelaku belum dapat dimintai keterangan secara pasti. Pasalnya, saat dilakukan interogasi pelaku susah diajak komunikasi dan jawabannya selalu berubah-ubah.
Menurut orangtuanya, pelaku sebelumnya sudah ada tanda-tanda mengalami depresi dan berhalusinasi ke film yang sering dilihatnya di media sosial.
(Jason)