migrasi

Wapres menerima Grand Sheikh Al-Azhar: Tidak Ada Kekerasan Dalam Islam

portalpa - Jumat, 12 Juli 2024 | 10:55 WIB

IMG_3490

Jakarta, PortalPasundan.com – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin telah menerima Grand Syekh (Imam Besar) Al-Azhar Ahmad Muhammad Ahmad At Tayyeb Al Hassani, yang berlokasi di Istana Wakil Presiden, Jl. Medan Merdeka Selatan No.6, Jakarta Pusat, Rabu (10/7/2024).

Ini adalah pertemuan berkelanjutan setelah peretemuan di Abu Dhabi pada Februari lalu, indonesia bertujuanĀ  untuk memperkuat kerja sama dengan al azhar upaya menjaga kedamaian, mempromosikan pemahaman yang benar tentang Islam di dunia internasional.

Saat mengawali pertemuan, Wapres mengungkapkan kabar bahagia akan kunjungan Syekh Tayyeb pada tanggal 1 muharamĀ  Ā 1446 H.

ā€œKami sangat bahagia dengan kunjungan Yang Mulia, yang bertepatan dengan suasana Tahun Baru 1 Muharram 1446 H,ā€ ucapnya.

 

Lebih jauh Wapres mengapresiasi kerja sama yang erat antara Indonesia dan Al- Azhar, yang dianggapnya sebagai bagian penting dalam sejarah hubungan dan kerja sama antara Indonesia dan Mesir.

Terkait hal ini, Wapres menyoroti pentingnya kerja sama dalam penyebaran Islam wasathiyyah untuk mengatasi tantangan seperti Islamofobia. Ia menegaskan bahwa Islam bukanlah agama kekerasan, melainkan agama yang penuh kasih, toleran, dan menghormati perbedaan.

“Kita perlu menunjukkan kepada dunia bahwa Islam bukanlah agama kekerasan. Sebaliknya, Islam agama yang penuh kasih, toleran, dan menghormati perbedaan,” tegas Wapres.

 

Wapres menekankan bahwa perlu pemahaman yang lebih baikĀ  padaĀ  Islam di kalangan non-Muslim, sambil mendesak tindakan tegas atasĀ  aksi-aksi kebencian terhadap Islam, seperti membakarĀ  Al Quran.

“Kita perlu dorong adanya pemahaman yang lebih baik di antara negara-negara non-Muslim terhadap Islam. Di saat yang sama, kita juga perlu dorong mereka agar bertindak tegas terhadap aksi-aksi kebencian terhadap Islam, seperti pembakaran Al Quran,ā€ tegasnya.

Senada dengan Wapres, Grand Syekh Al-Azhar At Tayyeb Al Hassani juga menekankan pentingnya menyebarkan ajaran Islam wasathiyyah yang moderat ke dunia barat untuk menciptakan harmoni antara dunia Barat dan Timur.

 

ā€œPerlunya kita menyebarkan Islam wasathiyyah yang moderat di kalangan dunia Barat agar nantinya antara dunia Barat dan dunia Timur kembali bisa berdampingan secara harmonis,” ujarnya.

Ia juga menyoroti perlunya memerangi Islamofobia, terutama di kalangan anak muda, serta menyelenggarakan konferensi yang melibatkan tokoh politik dan agamawan untuk memperkuat pesan perdamaian Islam.

 

“Hubungan yang damai dan harmonis antara umat Islam dan non-Muslim harus dijaga, dan Islam tidak boleh dipandang sebagai agama kekerasan,” tegasnya.

Lebih jauh Grand Syekh mengapresiasi berbagai konferensi yang telah diselenggarakan oleh Al-Azhar dan organisasi lainnya untuk menyebarkan ajaran Islam yang benar. Namun, ia mengakui bahwa hasil yang diharapkan belum sepenuhnya tercapai.

 

ā€œSebenarnya telah banyak sekali konferensi-konferensi dan pertemuan yang diselenggarakan baik oleh Al-Azhar ini terkait dengan isu atau persoalan ini. Tetapi sayangnya hasil yang diharapkan tidak sesuai dengan apa yang telah dikeluarkan, hasilnya tidak seperti yang diharapkan,ā€ jelasnya.

Grand Syekh pun berharap adanya konferensi global yang dapat menyuarakan kesepakatan seluruh dunia Islam untuk memperkuat pesan perdamaian dan kebersamaan.

ā€œKarena itu dalam pandangan saya pribadi bahwa yang sekarang perlu diprioritaskan adalah menyelenggarakan sebuah konferensi yang bisa menjadi kesepakatan seluruh dunia Islam. Sehingga nantinya suara atau pesan yang dikeluarkan dari konferensi ini adalah suara yang mewakili keseluruhan Islam di dunia,ā€ harapnya.

Telah tayang di Okezone.com

Tags
Artikel Terkait
Rekomendasi
Terkini