CIOMAS, PortalPasundan.com – Warga dua desa dan dua kecamatan mengeluhkan proyek pembangunan jembatan senilai Rp3,4 miliar yang mangkrak. Padahal, jembatan tersebut sangat dibutuhkan sebagai akses dua wilayah yang menghubungkan Desa Sukaresmi Kecamatan Tamansari dan Desa Ciomas, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.
Berdasarkan papan proyek, pembangunan jembatan tahun anggaran 2023 tersebut dilaksanakan oleh PT Chikal Bakal Mandiri senilai Rp3,4 M dengan konsultan pengawas PT Nasuma Putra.
“Tentunya merugikan warga pak, biasa lalu lalang kirim barang dan belanja menggunakan mobil sekarang tidak bisa,” ujar Herman (48), warga setempat yang menjadi pembuat sandal.
Ebed (50) warga di RT 4/13 Desa Sukaresmi, kecamatan Tamansari, juga imerasa sangat dirugikan akibat mangkraknya jembatan tersebut.
“Warga sangat dirugikan sekali, dulu saya berjuang supaya ada jembatan penyeberangan khususnya bagi kampung saya dan warga saya di sini. Sekarang katanya mau dibangun tapi malah terbengkalai bahkan saya takut dan kuatir ada kejadian seperti dulu di jembatan bambu itu ambruk dan kami tidak mau terulang lagi itu. Harapan saya harus secepatnya dikerjakan, jangan sampai ditunda-tunda,” ujarnya, Selasa (11/6/2024).
“Jembatan ini sangat penting, bahkan bukan hanya untuk warga kampung Desa Sukaresmi juga warga Ciomas, dan jalan ini sangat dibutuhkan sekali karena disini banyak pengusaha kecil, pengrajin sandal yang terganggu,” tambah Ebed.
Kepala Desa Sukaresmi Kecamatan Tamansari, Lulu Rukmana, mengaku sudah menanyakan ke UPT Jalan Dinas PUPR dan akan diteruskan pada tahun 2024 ini.
“Untuk jembatan yang ada di Desa Sukaresmi kami sudah menanyakan ke UPT jalan dan Insya Allah mau diteruskan tahun ini juga, dan kami berharap supaya cepat selesai dan masyarakat dapat beraktivitas kembali,” ujar Kades.
“Kita juga sudah sounding ke Kecamatan, ke Kasiebang beliau juga sudah menyampaikan Insya Allah tahun ini akan dilanjutkan kembali,” tambah Kades.
Ia pun berpesan untuk masyarakat menunggu dan sabar karena itu anggaran pembangunan jembatan tersebut anggaran dari kabupaten bukan dari anggaran Desa.
(Punk)