migrasi

Warga Gunung Putri Tanam Pohon dan Tebar Ikan di Jalan Rusak

portalpa - Senin, 1 Juli 2024 | 13:03 WIB

IMG-20240701-WA0007

GUNUNG PUTRI, PortalPasundan.com- Puluhan warga Cikeas kembali menggelar aksi demo menuntut perbaikan jalan agar segera dilaksanakan mengingat sudah hampir beberapa tahun jalan penghubung Desa Cikeas – Bojong Nangka, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, ini dalam keadaan rusak.

Dalam aksi demo ini warga membentangkan spanduk bertuliskan tuntutan warga agar jalan segera diperbaiki. Selain itu, warga juga menebar ikan lele dan tanam pohon pisang di jalan berlubang.

Aksi demo ini bukan kali pertama dilakukan warga Cikeas. Empat bulan lalu aksi demo dengan tuntutan yang sama juga digelar warga, agar jalan ruas Kabupaten bogor penghubung dua desa tersebut agar segera diperbaiki.

Kordinator Aksi Demo, Jalaludin, mengatakan, aksi demo ini adalah aksi demo yang kedua kalinya untuk menuntut hak atas perbaikan ruas jalan Kabupaten bogor.

“Ini aksi demo yang kedus. Sebelumnya kita pernah melakukan aksi demo, dan langsung ada tindakan pengurugan dengan batu. Namun, tidak ada kelanjutannya sampai saat ini,” kata Jalaludin.

Menurutnya, aksi demo yang dilakukan hari ini lantaran tidak ada tindak lanjut kembali terkait perbaikan jalan yang ada di wilayahnya.

“Kami hanya meninta perbaikan jalan. Hari ini kami melakukan aksi damai dengan cara menebar ikan lele dan menanam pohon pisang bukan untuk mengganggu pengguna jalan, tetapi supaya lebih didengar oleh pemangku kekuasaan,” bebernya.

“Harapan kami supaya lebih dipercepat pembangunannya jalan dan drainase. Supaya akses lalu lintas dan rutinitas warga baik,” ucapnya.

Sementara, Solihin salah seorang pengguna jalan juga mengeluhkan atas lambatnya pembangunan jalan Kabupaten Bogor yang menjadi penghubung Desa Cikeas Udik dan Desa Bojong Nangka ini.

“Saya sering lewat sini, dan ini sudah lama seperti ini. Perbaikannya cuma diurug aja, ga pernah dilanjutin,” kata Solihin.

Lalu lintas pengguna jalan semakin terjebak jika jalan dipenuhi air.

“Kalau ada airnya saya suka kejebak, karena lubang tidak terlihat,” sambungnya.

“Ini emang kebiasaan Pemkab Bogor, prinsipnya kenapa harus dipercepat kalau bisa diperlambat, bukan sebaliknya,” kesalnya.

Sementara, Kepala UPT Infrastruktur Jalan dan Jembatan Kelas A wilayah Cileungsi, Supriatna, menjelaskan, dokumen lelang sudah masuk di Unit Layanan Pengadaan Barang.

“Awal bulan ini mulai proses lelang,” kata Supriatna

Realisasi pekerjaan, dikatakan dia, kemungkinan akan mulai dilakukan pada Agustus 2024 ini.

“Mudah-mudahan tidak ada kendala, Agustus sudah bisa dikerjakan, nanti betonisasi,” tandasnya.
(YS)

Tags
Artikel Terkait
Rekomendasi
Terkini