LEUWISADENG, PortalPasundan.com – Ratusan warga di Kampung Paku, Desa Sadeng, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kembali menggeruduk gudang penampungan plastik limbah kecap, Kamis pagi (31/05/2024).
Dalam aksinya, warga menuntut agar gudang limbah kecap tersebut segera ditutup agar tidak merugikan masyarakat.
Sejumlah anggota Satpol PP nampak hadir melakukan pengamanan. Di sela aksi, seorang warga mengalami kerasukan.
Ketua RT setempat, Sony, mengatakan, ada sekitar 14 rumah warganya yang terkena dampak dari gudang limbah kecap tersebut. Antara lain menyebabkan sumur warga berbau tak sedap sejak adanya gudang tersebut. Bukan hanya itu, ladang pertanian yang ditanami palawija serta sayuran juga mati karena air limbah dari gudang limbah kecap tersebut.
“Keberadaan gudang limbah kecap ini sudah merugikan masyarakat sekitar. Selain ratusan meter ladang pertanian, air sumur resapan warga juga terdampak mengalami bau yang menyengat,” katanya.
Sementara, salah satu warga yang sumurnya mengalami dampak, Mak Udah, mengaku sejak beberapa bulan ini sumurnya mengalami perubahan sehingga tidak bisa digunakan.
Untuk memenuhi kebutuhan air, kata dia, warga selalu membeli air mineral kemasan galon dalam sehari bisa hingga dua galon untuk minum dan kebutuhan hidup.
“Saya setiap hari beli satu hingga dua galon air seharga lima ribu hingga sepuluh ribu rupiah per galon, untuk minum dan kebutuhan lainya, sementara untuk mencuci, air sumur tersebut berbau pada pakaian,” katanya.
Dia menyebut, pemilik gudang ini tidak menghiraukan dampak yang dirasakan oleh warga. Padahal, pada Jumat (24/05/24) lalu, pihak Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Leuwisadeng telah mendatangi lokasi gudang limbah kecap tersebut.
“Gudang ini sempat didatangi oleh Kapolsek dan Satpol PP. Namun, hingga hari ini gudang tersebut masih banyak limbah yang belum diangkut,” pungkas Sony.
(Rdy)