CIGOMBONG, PortalPasundan.com – Proyek pembangunan saluran irigasi di Kampung Tegal Kopi RT 03 RW 10, Desa Ciadeg, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor, muncul secara tiba-tiba tanpa koordinasi ataupun basa basi ke Pemerintah Desa (Pemdes) setempat.
Kepala Desa Ciadeg Wahyu Rahayu pun mengaku kesal dengan munculnya proyek tersebut.
Selain tidak ada komunikasi, konfirmasi, koordinasi, maupun izin dari Pemerintah Desa Ciadeg, Ketua RT dan Ketua RW setempat juga mengaku dikangkangi. Di lokasi proyek, tak terlihat pula papan nama proyek.
Akibatnya, tidak sedikit warga dan pihak-pihak yang mempertanyakan perihal proyek tersebut ke Kepala Desa Ciadeg.
“Saya yang kena getahnya. Banyak warga, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan pihak lain yang menanyakan ke saya tentang proyek tersebut. Saya bingung menjawabnya karena saya juga tahu. Ketua RT dan Ketua RW setempat juga mengaku tidak tahu,” ungkap Wahyu Rahayu, Minggu (23/6/2024).
Merasa penasaran, Kades Wahyu pun bersama tim mendatangi lokasi proyek pembangunan saluran irigasi tersebut. “Karena banyak pertanyaan, maka kami dari Pemerintah Desa Ciadeg terpaksa mendatangi lokasi proyek tersebut,” ujarnya.
Di lokasi, lanjut Wahyu, pihaknya mendapati informasi bahwa pelaksanaan proyek telah dilakukan sejak beberapa lalu. “Jadi dari informasi yang diperoleh dari para pekerja di lokasi, mereka dapat proyek tersebut dari UPT Pengairan Wilayah III Ciawi Kabupaten Bogor,” ungkapnya lagi.
Mendapati informasi tersebut, Kades Wahyu pun lantas melakukan konfirmasi ke pihak UPT Pengairan Wilayah IIi Ciawi. “Saya langsung menghubungi Pak Sule, salah satu pegawai UPT Pengairan Wilayah III Ciawi, dan dirinya mengakui bahwa proyek pembangunan saluran irigasi itu adalah proyek UPT pengairan Wilayah III Ciawi. Saat saya tanya kenapa tidak ada konfirmasi kepada pihak desa, jawabnya, nanti dirinya akan datang ke desa,” terang Kades nampak kesal.
Kades Wahyu sangat menyayangkan tidak adanya komunikasi yang baik dari pihak UPT Pengairan Ciawi ke Pemdes Ciadeg. “Kalau ada konfirmasi sebelumnya ke pihak desa, padahal ada lokasi saluran irigasi yang lebih penting yang harus dibangun karena manfaatnya sangat jelas untuk masyarakat. Kemudian, seharusnya dengan adanya proyek di wilayah kami minimal dapat memberdayakan orang wilayah untuk ikut kerja, harusnya bisa membantu penganggur yang di sekitar proyek,” tandasnya.
(YS)