MEGAMENDUNG, Portalpasundan-Rencana Pemerintah pusat menyelesaikan kemacetan di jalur Puncak dianggap sejumlah pihak hanya janji manis. Rencana membangun flyover hingga underpas di titik kemacetan pun tidak pernah terwujud. Sekjen Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor, Boboy Ruswanto pun ikut angkat bicara terkait persoalan klasik di jalur Puncak ini.
Menurutnya, kemacetan di jalur Puncak terjadi Karena adanya keluar masuk kendaraan di tiga titik. Titik pertama persimpangan Pasir Muncang atau menuju alternatif Gadog-Cikopo selatan “Kedua keluar masuk terjadi di simpang Megamendung atau lebih tepatnya sekitar masjid besar Megamendung, dan ke tiga di Pasar Cisarua,” ujar Boboy kepada wartawan saat halal bihala BPC PHRI Kabupaten Bogor, Senin (6/5/2024)
BACA JUGA :Â https://portalpasundan.com/berita/hendak-menyebrang-rel-seorang-pemuda-tewas-terserempet-kereta-api/
Di Pasir Angin, situasinya berbeda. Dengan adanya perlebaran jembatan dua, kemacetan telah berkurang karena lalu lintas di sana menjadi lancar. “Sekarang, sebaiknya hal yang sama diterapkan di simpang Pasir Muncang, Pemerintah daerah harus turun tangan, melakukan pengaturan lalu lintas, dan jika perlu, memperluas jalan serta membuat kantong parkir untuk kendaraan yang memasuki persimpangan, terutama bus atau truk,” tambahnya.
Penanganan titik kemacetan harus dilakukan dengan koordinasi yang baik dengan petugas yang berwenang. Pengaturan keluar masuk kendaraan di persimpangan harus dilakukan dengan baik, misalnya dengan adanya petugas yang mengatur lalu lintas di persimpangan yang memang menjadi titik kemacetan di jalur Puncak.
Kerja sama dengan tukang parkir juga sangat penting. Mereka harus diberi arahan yang jelas dan diberikan arahan untuk membiarkan kendaraan keluar langsung ke jalan utama setiap kali ada kendaraan yang ingin keluar dari gang-gang kecil di sekitar persimpangan.
Tukang parkir harus diberi bimbingan teknis tentang cara memarkir dan mengeluarkan mobil dari persimpangan agar tidak menimbulkan kemacetan.Dengan memberikan bimbingan teknis kepada para pekerja parkir di jalur Puncak, kemacetan dapat diatasi.
“Banyak pengendara wisata yang selama ini tidak terlalu mempermasalahkan kemacetan, namun kita perlu mempertimbangkan dampaknya bukan hanya bagi para wisatawan tetapi juga bagi lingkungan masyarakat sekitar jalur Puncak,” tandasnya. (YS)