KEMANG, PortalPasundan.com — Lina Sapitri (24 tahun), warga Depok, jadi korban pembegalan beberapa pekan lalu. Motor miliknya, Honda Beat bernomor polisi B 6242 EXL, disambar begal.
Dari informasi kronologi yang dihimpun, Lina selaku korban mengantarkan suaminya ke Stasiun Citayam pada pukul 05.00 WIB. Tepat di dekat Masjid Babakan Ragajaya, dekat Perumahan Puri Bukit Depok, ia dihadang oleh tiga pemuda bersenjata celurit. Situasi di lokasi memang cukup sepi.
Menurut korban, para pelaku awalnya menginginkan telepon genggam milik korban. Namun karena korban tidak membawanya, mereka kemudian merampas motor milik korban.
Berdasarkan video media sosial Instagram infoparung dengan alamat https://www.instagram.com/reel/C8bmcvrhK6m/?igsh=NGxqeXV2N2VvNjk5, korban telah berupaya melaporkan kejadian pembegalan motornya ke kepolisian. Namun tak mendapat kejelasan, korban berupaya melacaknya melalui media sosial.
Korban dan suaminya mulai menemukan titik terang. Ia mendapati jejak digital di media sosial ada pihak yang menawarkan motornya. Korban pun lantas berpura-pura menjadi calon pembelinya. Agar pelaku tidak curiga, korban bahkan hingga menggunakan empat nomor telpon yang berbeda dalam berkomunikasi dengan pelaku.
Singkat cerita, korban dan pelaku sepakat melakukan transaksi dengan cara cash on delivery (COD). Kedua belah pihak sepakat COD dilakukan di sebuah warung, di belakang RS Dompet Dhuafa, Kampung Jampang Pulo, Desa Jampang, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.
Lina, suaminya, ditemani tetangga korban bernama Mista, dan beberapa remaja tetangganya, lantas berangkat ke lokasi pada Senin malam (17/6/2024). Di tengah perjalanan, pelaku mengirim pesan bahwa motornya sudah terjual. Namun korban dan timnya tetap menuju lokasi yang dijanjikan.
Proses kedatangan korban dan rombongan direkam dan di-uploade ke media sosial https://www.instagram.com/reel/C8bmcvrhK6m/?igsh=NGxqeXV2N2VvNjk5
dengan judul ‘Lina, korban begal motor di Citayam akhirnya datangi lokasi pelaku’.
Di lokasi, korban dan timnya tidak menemukan si pelaku maupun motornya. Korban hanya menemukan plat nomor miliknya beserta sarung tangan.
Akibat video yang sudah viral tersebut, Ketua RW 03, Desa Jampang, Edi Syahputra, ikut pusing. Sebab, dirinya tidak mengenal pelaku dan si pelaku bukan warganya.
“Kita mah di Jampang cuman ketempatan, enggak tahu pelaku itu orang mana, dan di daerah mana asalnya,” ujar Edi, Jumat (21/6/2024).
Edi menjelaskan, berdasarkan kesaksian tukang warung dan warganya, si pelaku sempat datang ke lokasi dan sempat mencopot plat nomor polisi serta membuang sarung tangan di lokasi.
“Akan tetapi warga Jampang tidak ada yang kenal dengan pelaku tersebut, dan bukan warga Jampang. Saya juga sudah berkoordinasi dengan Babinmas, Babinsa dan Binwil. Jadi pada saat itu tukang warung yang di situ melihat pelaku mencopot plat nomor dan buang sarung tangan, tapi si pemilik warung tidak kenal siapa itu. Bahkan pemilik warung mengira pelaku itu tukang paket kalau lihat dari penampilannya,” bebernya.
Edi kembali menegaskan, pihaknya bersama warga hanya bersifat membantu korban.
“Saya dengan warga dan anak-anak muda hanya membantu pihak korban, bukan ibaratnya menutupi karena memang tidak kenal sama sekali dengan pelaku. Sampai saat ini pun dari pihak korban masih komunikasi dengan warga Jampang, agar menginformasikan jika ada yang mencurigakan dan terkait keadaan motor tersebut melewati di daerah Jampang,” tutup Edi.
(MY)