CISARUA, PortalPasundan.com – Ratusan kios pedagang di Jalan Raya Puncak Kabupaten Bogor telah dibongkar dan mereka ‘dipaksa’ berjualan di Rest Area Gunung Mas. Namun hingga tiga pekan berjalan ratusan kios Rest Area Gunung Mas masih kosong dan sepi.
Pada hari-hari biasa pemandangan Rest Area Gunung Mas yang sepi begitu kentara. Kunjungan ke Rest Area mulai terlihat ramai pada akhir pekan. Ratusan kios masih terlihat tutup.
Agus Minarsa, warga Condet, Jakarta Timur, mengaku udara di Rest Area Gunung Mas sangatlah sejuk, ditambah perbukitan yang mengelilingi rest area ini membuat kawasan ini nyaman. Namun ia menyayangkan banyak kios yang belum ditempati serta jarak kios yang terpisah-pisah. Sehingga pengunjung mengaku bingung.
“Jadi kalau mau ke kios yang lain terlalu rumit dan jauh aksesnya, ditambah makanan yang dijual pedagang rata-rata sama,” kata Agus Minarsa, Minggu (14/7/2024).
Harusnya, kata dia, Rest Area Gunung Mas menjadi pusat kuliner di kawasan Puncak dengan menyajikan berbagai makanan khas Bogor.
“Tapi ini tidak, semua rata-rata menjual mie rebus, soto mie, dan kopi,” ungkapnya.
Salah satu pedagang yang tak jauh dari Masjid Rest Area Gunung Mas, Amin, mengaku kunjungan wisatawan ke Rest Area mulai terlihat ramai.
“Malam Sabtu dan malam Minggu sudah banyak yang nongkrong sambil ngopi-ngopi,” ucapnya.
Namun begitu, karena luas kios ini sangat kecil terpaksa dirinya hari menambah awning agar pembeli bisa bersantai tidak kepanasan atau kehujanan.
“Awningnya pasang sendiri, kalau nunggu dari pemerintah lama, ada sebagian sudah ditambah awning di kiosnya, tapi banyak yang belum,” bebernya.
Ia berharap, pedagang yang kiosnya sudah dibongkar bisa mengisi kios-kios di Rest Area Gunung Mas ini. Dengan begitu, rest area ini akan lebih menarik untuk dikunjungi.
“Kan jadi ramai, pengunjung bisa pilih mau jajan sambil nongkrong di kios yang mana,” terangnya.
Tidak hanya itu, Amin juga meminta pengelola Rest Area Gunung Mas terus berinovasi dan melaksanakan upaya-upaya agar Rest Area Gunung Mas menarik dikunjungi.
Sementara, Dirut PT Sayaga Wisata Supriadi Jupri belum merespons pesan WhatsApp terkait rencana pengembangan Rest Area Gunung Mas ke depan.
(YS)