CISARUA, PortalPasundan.com — Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Djuanda Bogor (Unida) sosialisasikan pencegahan berita hoax kepada siswa SDN Cibereum 01, Desa Cibeureum, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jum’at (14/06/2024).
Sosialisasi dalam rangka pengabdian masyarakat tersebut dilakukan Mahasiswa FISIP Unida antara lain Dwi Sulistiani, Nur Fatia Ramadhan Adinata, Willy Widinia, Salwa Maisya Shafwatunnisa, Ahmad Maulana, Rijal Mahendra, Amelia Trisnawati, Siti Dwi Septiana, Rehabibaah Apriliya, Syifa prilia, dan Nazirah Naswa. Dalam sosialisasi ini mengusung tema, ‘Sosialisasi Pencegahan Berita Hoax Bagi Pengguna Media Sosial Sejak Dini di Era Teknologi Modern’.
Ketua Pelaksana Kegiatan, Dwi Sulistiani, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan beberapa pengarahan terhadap siswa tentang cara-cara terhindar dari berita-berita palsu atau yang disebut hoax.
“Dari hasil kunjungan, sejauh ini ternyata mereka para siswa sudah mengetahui apa itu hoax, tetapi pengetahuannya tentang hoax tidak terlalu mendalam. Maka dari itu, kami mahasiswa FISIP Unida berkunjung ke SDN Cibereum 01 untuk memberikan pengetahuan lebih mendalam kepada anak usia dini tentang pencegahan berita hoax bagi pengguna media sosial di era teknologi modern,” jelasnya.
“Setelah berkunjung, traffic pengetahuan mereka pastinya lebih meningkat khususnya dalam materi bermedia sosial ini. Kami berharap apa yang sudah dijelaskan dapat direalisasikan di kehidupan nyata,” imbuh Dwi.
Sebanyak 35 siswa SDN Cibereum 01 yang mengikuti kegiatan sosialisasi ini nampak antusias. Mereka juga mengisi pretest dan post test untuk mengetahui pengetahuan para siswa tentang berita hoax.
Sedangkan pemaparan materi disampaikan mahasiswi FISIP Unida Nur Fatia Ramadhan Adinata dan Willy Widinia.
Wali Kelas SDN Cibeureum 01, Ani, mengungkapkan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi anak didiknya agar bisa memilah dan memilih bagaimana harus menyikapi segala informasi yang didapat.
“Ini infomasi yang bagus, di mana anak-anak sekarang sudah melek akan sosial media, jadi mereka harus bisa menyaring informasi yang baik dan buruk. Di mana yang buruk tidak boleh diserap. Jadi anak-anak bisa lebih cerdas untuk menyaring berita media yang mereka dapatkan di media sosial,” ujarnya.
Diharapkan, pengetahuan yang diberikan dapat membantu para siswa menjadi lebih cerdas dalam menyikapi informasi yang mereka terima di dunia digital.
(MUL)