PARUNGPANJANG, PortalPasundan.com – Pengguna jalan menyoroti palang pintu rel kereta api di Desa Parungpanjang dan Desa Kabasiran, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor. Sebab palang pintu rel kereta api masih terbuat dari bambu.
Nana Ruslan (45), warga setempat, mengatakan, di area palang perlintasan tersebut memang beberapa kali menyebabkan kecelakaan. Bahkan dirinya mengaku pernah mendengar pihak Kecamatan Parungpanjang mengusulkan agar palang pintu tersebut diganti.
“Infonya setiap reses kami selalu mendengar dan diusulkan pada anggota DPRD, tapi hingga saat ini belum ada realisasinya,’’ kata Nana.
Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Nurodin, membenarkan bahwa kondisi palang pintu perlintasan kereta api di perbatasan Desa Parungpanjang dan Desa Kabasiran itu memang sangat membahayakan bagi pengendara.
Ia mengaku sebelumnya sudah mengusulkan peningkatan palang perlintasan pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor saat reses tahun lalu. Namun, portal perlintasan kereta api bukan kewenangan Dishub, melainkan ada di PT KAI.
“Ke depan kita akan lakukan silaturahmi ke PT KAI. Karena ada beberapa titik jalur perlintasan kereta api yang masih menggunakan bambu,” tandas Nurodin.
Salah satu pemotor asal Desa Parungpanjang, Iwan (34), mengaku tegang saat akan melintas di pelintasan kereta api di wilayahnya. Menurutnya harus segera diganti dengan palang seperti pelintasan di wilayah lain.
“Kan kalo pakai bambu itu tidak diketahui atau terdeteksi kapan kereta api lewat. Kalau menggunakan palang api seperti yang sudah ada. Pastinya sinyal kereta api akan lewat sudah terdeteksi. Secepatnya lah dilakukan pergantian sebelum memakan korban,” tukasnya.
(MY)