Portalpasundan.com – Kementerian Sosial (Kemensos) telah menyalurkan bantuan penanganan korban gempa di Bandung dengan total mencapai Rp 2,4 miliar.
Dilansir dari siaran pers Kemensos yang diterima Kompas.com pada Rabu (25/9/2024), bantuan tambahan ini disalurkan dari gudang pusat Kemensos di Bekasi untuk penanganan bencana gempa di Kabupaten Bandung.
Bantuan tersebut terdiri dari 10 unit tenda serbaguna, satu unit tenda dome/induk, 100 lembar tenda gulung, 20 unit tenda keluarga portabel, 300 paket makanan siap saji, 200 paket makanan anak, dan 100 paket kids ware.
Di hari ke-6 pascagempa, jumlah pengungsi di posko utama Kecamatan Kertasari mulai berkurang. Dari awalnya ribuan orang, kini hanya tersisa 683 orang yang masih berada di tenda pengungsian.
Aktivitas warga di Kecamatan Kertasari pun mulai kembali normal, meski sebagian besar warga yang rumahnya rusak berat masih menempati tenda pengungsian di posko utama. Pelayanan dapur umum lapangan di posko utama Kecamatan Kertasari masih terus beroperasi. Hingga hari ke-6, sebanyak 30.000 nasi bungkus telah didistribusikan.
Selain itu, terdapat permintaan untuk tenda darurat dari pihak sekolah terdampak yang telah diajukan kepada Kemensos. Berdasarkan hasil asesmen tim shelter Taruna Siaga Bencana (Tagana), terdapat kebutuhan untuk mendirikan 17 unit tenda darurat.
“Hingga Senin 23 September 2024 sore, sudah didirikan 8 unit sekolah darurat,” kata Tagana Kota Bandung, Cepi.
Dalam penanganan gempa ini, Kemensos mengerahkan sebanyak 91 tim Tagana dari berbagai wilayah di Jawa Barat, termasuk Kabupaten Pangandaran, Subang, Bandung Barat, dan Sumedang.
Saat ini, seluruh tim Tagana Kemensos masih melakukan penjangkauan dan pemasangan tenda di beberapa titik yang belum terjangkau oleh posko utama.
Sebagai informasi, gempa berkekuatan 4,9 magnitudo mengguncang wilayah Bandung dan Garut, Jawa Barat, pada Rabu (18/9/2024), mengakibatkan ratusan bangunan rusak dan puluhan orang luka-luka.
(JK)