migrasi

Kemarau Melanda, Warga Gunakan Air Galon untuk Mandi dan Cuci

portalpa - Selasa, 30 Juli 2024 | 14:11 WIB

IMG-20240730-WA0006

BOGOR, PortalPasundan.com – Musim kemarau mulai melanda. Beberapa wilayah di Kabupaten Bogor mulai mengalami kekeringan dan warga kesulitan mendapatkan air bersih.

Di Desa Semplak Barat, Kecamatan Kemang, misalnya, sebagian warga terpaksa menggunakan air galon untuk kebutuhan sehari-hari.

“Baru seminggu ini sumur sudah kering. Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari keluarga saya membeli air isi ulang, untuk mandi dan kebutuhan lainnya,” ujar warga Desa Semplak Barat, Raka, Selasa (30/7/2024).

Warga pun berharap Pemerintah Kabupaten Bogor, Pemerintah Desa, Pemerintah Kecamatan, maupun pihak swasta mulai peka dengan menurunkan bantuan air bersih untuk masyarakat.

Kekeringan juga dialami sebagian warga di Desa Ciderum, Kecamatan Caringin. Beberapa sumur warga mulai mengering.

“Sejak dua pekan ini tidak ada hujan. Air sumur saya sudah mulai berkurang. Tidak normal lagi. Kadang ada kadang kosong,” ujar Dewi, warga Desa Ciderum.

Terpisah, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bogor mengimbau masyarakat untuk melakukan berbagai persiapan memasuki musim kemarau yang diperkirakan puncaknya terjadi pada bulan Agustus 2024.

Forecaster on Duty BMKG Bogor, Retno Kartika, mengatakan, hujan masih mungkin akan turun dari 29 Juli-4 Agustus 2024. Diperkirakan terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Berdasarkan prakiraan kondisi global, regional, lokal, model cuaca deterministik dan probabilistik diprakirakan berpotensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kenceng yang dapat terjadi pada skala lokal dan durasi singkat.

“Hal itu terdapat di sebagian wilayah, berikut Kabupaten Bandung Barat, Kota dan Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor,” terang Retno Kartika, Senin (29/7/2024).

Namun rekomendasinya berdasarkan monitoring kondisi musim di wilayah Jawa Barat terpantau seluruh wilayah telah memasuki musim kemarau. Sehingga diimbau kepada masyarakat dan instansi terkait agar waspada.

“Terhadap potensi bencana kekeringan dan kebakaran hutan lebat atau hujan es yang disertai angin kencang pada skala lokal dan durasi relatif singkat,” pungkasnya.
(MY)

Tags
Artikel Terkait
Rekomendasi
Terkini