LEUWILIANG, PortalPasundan.com – Jalan lingkar Pasar Leuwiliang, Desa Leuwiliang, Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor, Jawa-Barat, rusak berat berpuluh tahun. Kendati dikeluhkan warga, pengguna jalan, sopir, dan pengunjung pasar, tapi tak kunjung ada perbaikan.
“Ya rasa takut mah pasti ada lah, apalagi batunya pada licin karena tiap hari becek terus kan, mau hujan atau nggak juga. Jadi takut jatuh,” ungkap Miar (55), usai belanja sembako di Pasar Leuwiliang, Selasa (11/6/2024).
Pantauan di lokasi, kerusakan jalan yang diperkirakan ratusan meter itu hampir menyerupai kali kekeringan air. Bahkan kerap terjadi banjir ketika hujan. Di lokasi tersebut juga dipadati oleh pertokoan sembako dan pakaian.
“Kalau hujan banjir, terus airnya masuk ke pertokoan dan pemukiman warga juga. Lihat aja tuh, jalannya udah dalam begitu. Jadi kalau banjir itu bisa sampai setengah meter,” ujar Jaja, warga sekitar sekaligus pemilik toko.
Ia menyampaikan bahwa jalan tersebut masuk ke jalan lingkar Pasar Leuwiliang yang setiap harinya dilalui oleh angkot yang membawa penumpang maupun yang ngetem.
“Namanya jalan lingkar Pasar Leuwiliang, karena angkot pada lewat sini. Terus pada ngetem juga tunggu sewa. Cuman status jalannya belum jelas, apakah masuk ke jalan desa atau masuk ke Pemda,” terangnya.
Tapi kata dia, sudah 20 tahun lebih jalan ini rusak parah, dan dari pemerintah setempat maupun pihak pasar belum ada respons terkait kerusakan jalan tersebut.
Bahkan menurutnya, tidak sedikit warga sekitar maupun pengguna jalan yang mengeluhkan terkait jalan yang sudah puluhan tahun terkesan dibiarkan rusak itu.
“Semua pasti ngeluh lah kalau jalan rusak gini mah, bukan warga sekitar ataupun pengguna jalan lainnya aja. Para sopir angkot juga pada ngeluh, kendaraan juga kan cepat rusak, terus banyak juga pengendara yang jatuh karena jalan rusak ini,” ungkapnya.
Bahkan sambungnya, akibat kerusakan jalan tersebut menimbulkan kerugian bagi pemilik kendaraan maupun pemilik toko yang berada di pinggir jalan tersebut.
“Ini seperti saya aja nih, dulu baru buka sehari, etalase kaca di toko saya pecah kena pentalan batu. Jadi kan si batu itu tadinya pada numpuk di tengah, makanya ini pada di pinggirin. Kalau sudah begitu kan siapa yang mau tanggung jawab coba?, mangkanya kami berharap kepada pemerintah agar segera dibangun supaya nyaman lah,” pungkasnya.
(Rdy)