JAKARTA, PortalPasundan.com – Golkar dan Gerindra berpotensi pecah di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat (Jabar). Proses pemilihan Calon Gubernur sebagai pemicunya.
Gerindra semula mendorong Ridwan Kamil (RK) untuk maju sebagai calon Gubernur di DKI Jakarta. Sementara kader Gerindra, Dedi Mulyadi (DM), bisa maju di Pilgub Jabar. Namun Golkar tetap bersikukuh, untuk RK tetap bertarung di Pilgub Jabar.
Sikap Golkar semakin jelas ketika Sekretaris Jenderal (Sekjen) Golkar, Lodewijk Freidrich Paulus, mengatakan niatnya untuk mengusung duet Kaesang Pangarep-Jusuf Hamka di Pilgub Jakarta.
“Ya, karena itu, otomatis Pak RK akan tetap di Jawa Barat,” katanya di Kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Kamis (11/7/2024).
Menurutnya, keputusan Golkar sudah didasarkan kepada berbagai pertimbangan, salah satunya sesuai survei elektabilitas.
Selain itu, ia menyebut bahwa Golkar tidak sendiri dalam mengambil keputusan, melainkan juga melihat pertimbangan dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
“Dari koalisi ini kita melihat realita politik di lapangan. Itulah yang perlu kita combine, di mana ada kelemahan, di situ kita atur. Secara geopolitik pasti masing-masing wilayah berbeda,” jelas Lodewijk.
Dilansir dari Solopos.com, Simulasi 26 nama, misalnya, RK memimpin dengan tingkat keterpilihan atau elektabilitas sebanyak 36,8%. DM berada di peringkat kedua dengan elektabilitas sebesar 31,19%.
Elektabilitas keduanya masing-masing sebesar 44,5% dan 33,2%. Di bawah RK dan DM ada nama Dede Yusuf 5,4%, Bima Arya Sugiarto 2,2%, hingga Desy Ratnasari yang memiliki elektabilitas 1,8%.
Jika itu terjadi kemungkinan kadernya untuk maju yakni DM kian terbuka. Namun demikian, Golkar sebagai tempat RK bernaung belum memberikan lampu hijau.
(Jason)