CIBUNGBULANG, PortalPasundan.com – Galian batu alam di Kampung Jatake, Desa Cimanggu I, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, kembali menelan korban jiwa. Korban seorang penambang atas nama Nyaang (55 tahun).
Nyaang meninggal di lokasi tambang batu saat melakukan penambangan. Bongkahan tanah berbatu yang berada di atasnya terjatuh dan menimpa dada korban hingga tidak sadarkan diri. Nyaang menghembuskan nafas terakhirnya dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Menurut warga sekitar, kejadian tersebut sebelumnya pernah terjadi pada tahun 2018 silam dengan kejadian hal yang serupa dan menimbulkan korban jiwa.
“Dulu juga pernah kejadian, kalau gak salah tahun 2018 atau 2019 lah. Sama begitu, lagi belah batu juga di galian itu. Cuman kalau dulu itu ketimpa batu dari atas, meninggalnya juga tragis. Kalau yang sekarang itu ketimbun tanah, dan dia juga (almarhum Nyaang) sebagai ketuanya. Itu dua-duanya juga udah pada cukup umur (lansia) perkiraan umur 60 tahunan lah. Cuman kalau yang punya galiannya saya juga gak tahu, tapi katanya orang punya (orang kaya),” ungkap warga yang enggan disebut namanya, Senin (3/6/2024).
Kepala Desa Cimanggu I, Hernawan M Sodik, menjelaskan kejadian tersebut terjadi pada Minggu (2/6/2024) sekira pukul 14:00 WIB saat korban tengah melakukan penggalian tanah untuk mencari batu.
“Emang kondisi korban sedang kurang sehat. Jadi pada saat kejadian terkena tanah yang sedang digali oleh rekannya dan menimpa bagian dadanya lalu langsung tidak sadarkan diri dan dilarikan ke RSUD Leuwiliang ternyata sudah meninggal dunia,” ungkapnya, Senin (3/6/2024).
Menurut informasi yang didapat dari keluarga korban, kata Kades, korban mengalami kelelahan lantaran sudah hampir tiga hari tidak tidur dan memang sedang sakit.
“Korban merupakan warga setempat serta kepala mencari batu di lokasi galian tersebut dengan warga lainnya. Korban ini sedang mencari batu alam di lokasi kejadian dan nantinya akan dibelah serta dijual,” paparnya.
Galian tersebut sudah sejak lama dijadikan lokasi pencarian batu alam oleh warga setempat. Bahkan Pemerintah Desa sudah berupaya melakukan pencegahan dan melarang warga untuk melakukan penggalian tanah.
“Memang lokasi tersebut kerap dijadikan lokasi pencarian batu di tebingan oleh warga sekitar guna tambahan penghasilan warga setempat,” tukasnya.
(Rdy)