Portalpasundan.com – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengucapkan salam perpisahan dalam Sidang Umum Ke-79 Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York, Amerika Serikat, Sabtu (28/9/2024).
Dia menyebut, dalam sidang Ke-79 itu adalah kesempatan terakhirnya berpidato sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia.
“Ini adalah kesempatan terakhir saya sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia untuk mewakili negara saya berbicara di hadapan Majelis Umum PBB. Satu dekade penuh tantangan, tetapi di saat yang sama, satu dekade penuh kontribusi Indonesia dalam mengatasi berbagai masalah global. Salah satunya adalah Palestina,” ujar Retno.
Dalam sidang itu, Retno juga menegaskan Indonesia tidak bisa bersantai melihat ketidakadilan yang terjadi terhadap rakyat Palestina. Indonesia, kata Retno, selalu berdiri bersama rakyat Palestina untuk memperjuangkan hak yang merdeka.
“Saat saya berbicara sekarang, lebih dari 41.000 orang di Gaza telah terbunuh, situasi di Tepi Barat, Lebanon, semakin memburuk,” tuturnya.
Sebab itu, Retno menyinggung mayoritas anggota PBB yang mendukung solusi dua negara antara Israel dan Palestina.
Menurut Retno, pengakuan negara Palestina adalah hal yang paling baik dan membuat kedua negara antar Israel dan Palestina setara di panggung dunia.
“Oleh karena itu, saya mendesak negara-negara yang belum mengakui negara Palestina untuk melakukannya sekarang, jika setiap dari kita melakukannya, pasti akan memberikan dampak,” ucap Retno.
Dia mengatakan, pengakuan terhadap Palestina adalah investasi masa depan untuk perdamaian dunia dan keadilan yang lebih manusiawi.
Sebab itu, Indonesia mendesak agar anggota tetap Dewan Keamanan PBB bertindak konkret menghentikan invasi Israel dan pelanggaran hukum internasional yang terus dilanggar negara zionis tersebut.
“Mandat Dewan Keamanan adalah untuk menjaga perdamaian, untuk menciptakan perdamaian, bukan untuk mempertahankan dan memperpanjang perang, atau lebih buruk lagi untuk mendukung pelaku kekejaman. Tidak bertindak berarti terlibat,” tandasnya.
(JK)