migrasi

Desa Cimulang-Bogor Budidayakan Kacang ‘Super Food’

portalpa - Jumat, 14 Juni 2024 | 16:36 WIB

Kepala Desa Cimulang, Rancabungur, Kabupaten Bogor, Cecep Hidayat, menunjukkan kacang sacha inchi yang dibudidayakan dalam program ketahanan pangan.
Kepala Desa Cimulang, Rancabungur, Kabupaten Bogor, Cecep Hidayat, menunjukkan kacang sacha inchi yang dibudidayakan dalam program ketahanan pangan.

RANCABUNGUR, PortalPasundan.com – Dalam upaya meningkatkan ekonomi warga desa serta melaksanakan program pemerintah tentang ketahanan pangan, Pemerintah Desa Cimulang, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, memilih membudidayakan kacang Sacha Inchi. Kacang ini belakangan dikenal dengan sebutan kacang ‘super food’.

Pertanian kacang super food ini diberdayakan oleh Kelompok Tani Wahana Sejahtera Mandiri. Kelompok tani ini memanfaatkan lahan eks perkebunan kelapa sawit yang sudah tidak produktif.

Kepala Desa Cimulang, Cecep Hidayat, mengatakan, pembudidayaan kacang Sacha Inchi ini terinspirasi temannya dari IPB University sehingga terus mempelajarinya melalui internet dan mencoba menanamnya bersama kelompok tani binaannya.

“Tanaman merambat kacang Sacha Inchi nama lain dari kacang Gunung yang berasal dari hutan Amazon, Peru, ini cocok ditanam di Indonesia, salah satunya di Desa Cimulang. Kami sekarang menanam di lahan seluas tiga hektar sebanyak 3.000 pohon,” jelasnya.

Menurutnya, kacang Sacha Inchi ini memiliki nilai ekonomi tinggi dari daun hingga buah. Metode penanamannya pun sangat mudah dengan pupuk organik.

“Untuk pemasarannya sangat mudah. Buahnya bisa diolah menjadi cemilan atau minyak dengan kandungan omega 9, baik untuk daya tahan tubuh. Tanaman kacang ini bisa menjadi obat-obatan herbal, untuk daunnya bisa dibuat minuman teh,” papar Cecep Hidayat.

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Wahana Sejahtera Mandiri, Bayu Hasan, menambahkan, di Desa Cimulang sendiri ada tiga kelompok tani binaan yang sebagian besar menanam kacang Sacha Inchi. “Karena selain mudah menanamnya, kacang tersebut mempunyai daya jual tinggi. Kami bersama kelompok tani berterimakasih kepada Pemerintah Desa yang sudah mendukung kami,” ungkapnya.

Dia berharap melalui budidaya kacang Sacha Inchi ini bisa meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Cimulang sehingga Program ketahanan pangan pemerintah pusat terlaksana dengan baik.

Sekadar informasi, Sacha Inchi (Plukenetia volubilis L.) adalah tanaman yang banyak tumbuh di hutan tropis Amazon dan di dataran tinggi di Peru dan merupakan famili dari Euphorbiaceae. Pada saat ini Sacha Inchi telah dibudidayakan di China, Malaysia, Thailand, dan belum lama ini di Indonesia.

Sacha Inchi memiliki potensi nutrisi yang besar sehingga pada tahun 2016 silam jenis ini dinobatkan sebagai “Super Food” oleh Badan Pangan Dunia (FAO).

Meskipun bukan berasal dari famili Fabaceae/Leguminosae yang beranggotakan tumbuhan aneka kacang, masyarakat tetap ramai menyebutnya dengan imbuhan “kacang”. Sacha Inchi pada umumnya dikenal dengan sebutan kacang inca, kacang sacha atau kacang liar.

Secara morfologi, kacang sacha inchi memiliki bentuk bintang, di mana dalam satu bintang dapat menyimpan antara 4 – 5 butir kacang. Buah muda berwarna hijau sedangkan buah yang sudah tua bewarna cokelat kehitaman, kemudian dari kacangnya diolah menjadi minyak kacang Sacha Inchi yang banyak memiliki kandungan lipid dan protein.
(Punk)

Tags
Artikel Terkait
Rekomendasi
Terkini