KOTA BOGOR, PortalPasundan.com – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jalur zonasi di Bogor selalu kisruh dan menjadi persoalan tahunan. Hal ini akibat banyaknya peserta didik yang tertolak sistem akibatnya terlalu banyaknya siswa yang mendaftar.
Persoalan tersebut direspons Penjabat Wali Kota Bogor Hery Antasari. Pihaknya berjanji akan merealisasikan pembangunan dua sekolah baru SMP Negeri di wilayah Bogor Barat, Kota Bogor. Sedangkan untuk SMA Negeri rencananya akan diusulkan untuk penambahan ruang kelas.
Heri Antasari mengatakan, jumlah SMP maupun SMA Negeri di Kota Bogor saat ini belum ideal. Karena itu, Pemkot bogor akan segera menambah sekolah negeri baru di tahun 2025 nanti.
“Tentu belum ideal jumlah sekolah SMP Negeri di Kota Bogor, baru ada 20 sekolah. Harapan kita sebetulnya, rasio yang ideal itu ada di angka 35 sampai 40. Kemudian SMA (idealnya) ada 15 sampai 20,” kata Hery, Selasa (25/6/2024).
“Jadi kan kita ada 6 kecamatan dan 68 kelurahan, paling tidak tadi ada 20 SLTA dan kemudian 35-40 SMP sisanya SD akan kita kurangi jadi sekitar 180-an. Untuk rencana Merger tahun ini anggarannya disiapkan, tahun depan dilaksanakan. Untuk tahun depan SMP nambah 2, kalau SMA nambah 2. Untuk SMA usulan anggarannya sudah disetujui,” tambahnya.
Hery mengungkapkan, beberapa SD juga akan disatukan atau merger karena lokasinya berdekatan. Beberapa SD juga bakal dijadikan SMP karena jumlah muridnya semakin berkurang.
“Kemudian untuk pelaksanaannya di tahun depan, termasuk ada SD-SMP Terpadu di Kayu Manis, Tanah Sareal. Tetapi ada juga SD yang dimerger dan kita launching tahun depan,” tambahnya.
Hery berharap, dengan penambahan sekolah negeri bisa menjawab permasalahan pemerataan pendidikan yang berkualitas. Pembangunan sekolah juga diharap jadi solusi permasalahan sistem zonasi pada proses pendaftaran siswa baru.
“Jadi artinya, sebaran sekolah dan rasio akan semakin baik dan rasa keadilan masyarakat untuk mendapatkan sekolah negeri tentunya terpenuhi. Biaya sekolah pasti lebih murah, kemudian juga fasilitasnya juga kurang lebih sama dengan swasta, dan bisa diakses oleh publik, oleh masyarakat umum,” pungkasnya.
(Punk)