CIGUDEG, PortalPasundan.com — Sedikitnya 17 unit rumah warga terendam dan akses jalan desa rusak akibat banjir bandang yang disebabkan Sungai Cilame di Kampung Babakan Cilame RT 03 RW 01, Desa Sukamaju, Cigudeg, Kabupaten Bogor, meluap.
Meluapnya sungai tersebut terjadi saat hujan deras dibarengi petir selama tiga jam di wilayah tersebut pada Rabu malam 12 Juni 2024.
“Hujan tadi sekitar pukul 16.30 wib, sekitar 12 rumah 17 kepala keluarga (KK) terendam dan banyak perabotan warga yang terbawa hanyut,” kata ketua Ketua RT 03 Kampung Babakan Cilame, Angga.
Dia menjelaskan, bahwa meluapnya sungai itu bukan pertama kalinya terjadi. Kali ini air meluap cukup besar setelah terjadi sebelumnya pada tahun 2015 lalu.
“Sungai ini kalau curah hujannya deras pasti naik Ini ketiga kalinya terjadi paling besar meluapnya selama ini,” ujarnya.
Sementara warga yang rumahnya terdampak Yati mengharapkan, pemerintah agar segera untuk bertindak menangani daerah aliran sungai tersebut supaya tidak terdampak kembali kepada warga.
“Warga sudah tidak kaget dengan kejadian ini karena sudah sering terjadi, kalau sekarang tidak terlalu parah kerugiannya, karena kita sudah antisipasi sebelumnya. Kalau pada 2015 lalu kita mengalami kerugian cukup besar,” katanya.
Menurut dia, dampak dari meluapnya sungai Cilame, bukan hanya dari hujan deras, melainkan ada faktor lain, salah satunya pembuangan aliran air dari hulu sungai di buang ke aliran sungai tersebut.
“Warga berharap mata air dari hulu agar tidak dibuang ke aliran sungai Cilame ini, selama ini dari Desa Cigudeg dari mana mana di buang ke aliran sungai ini semua,” ujarnya.
Kepala Desa Sukamaju, Dahyudin, membenarkan pemukiman penduduk warganya terendam banjir dan rusak jalan desa.
“Sebanyak 17 rumah terendam banjir dan rusak akses jalan desa,” katanya.
Beruntungnya, dari musibah tersebut tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka. Hanya belasan rumah terendam banjir setinggi perut orang dewasa.
“Setelah mendapatkan laporan dari warga kita langsung hubungi Destana Desa dan pihak kecamatan,” ujarnya.
Dia menjelaskan, hampir setiap musim hujan wilayah tersebut akan terjadi banjir. Kendati begitu pihak Pemerintah Desa sudah melakukan antisipasi, dengan melakukan beberapa kegiatan.
“Kita sudah melakukan upaya pemasangan TPT pinggiran kali Cilame ini, tetapi karena banyaknya anak kali yang masuk ke kali Cilame ini termasuk tumpahan dari jalan nasional semuanya masuk ini salah satu masalah yang perlu dipikirkan ke depannya,” katanya.
Dalam kejadian ini, pihaknya menaksir menimbulkan kerugian capai ratusan juta rupiah.
(Rdy)