MEGAMENDUNG, Portalpasundan– Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mengukuhkan 23 fasilitator Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Kabupaten di Hotel Arimbi, Puncak, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Selasa (21/5/2024)
Puluhan fasilitator FPRB Kabupaten Bogor ini sebelum dikukuhkan telah mendapatkan pelatihan dan pendidikan terlebih dahulu selama tiga hari hingga mendapatkan sertifikat.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bogor, Agus Suyatna mengatakan, puluhan Fasilitator yang dikukuhkan hari ini sebelumnya sudah ditempa pendidikan mitigasi. fasilitator ini nantinya akan bertugas mensosialisasikan materi bencana.
“Mitigasi bencana di masyarakat itu kan ada dasarnya, bukan hanya sekedar dia menyampaikan informasi, tapi ada dasarnya, kajian ilmunya yang sesuai dengan kondisi rawan bencana di wilayah masing-masing,” ujar Agus Suyatna kepada wartawan, Selasa (21/5/2024)
Maka, melalui Fasilitator ini penyampaian terkait materi bencana kepada masyarakat bisa disampaikan dan bisa diterima.
“Fasilitator ini sudah tahu saat memberikan materi sosialisasi, dia akan tahu ini saya bicara apa nih, kerawanan masing-masing titik,” terangnya
Ia menambahkan, persoalan bencana setiap wilayah tentunya berbeda-beda“Persoalan bencana Bogor tengah dan Bogor Selatan itu pasti berbeda, kalau disini lebih banyak longsor pergerakan tanah, wilayah tengah banjir,” ucapnya
Ia berharap, FPRB dengan fasilitator nya bisa memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Harapan menurunkan korban akibat bencana bisa berjalan sesuai keinginan semua
“Karena Mitigasi bencana ini menjadi krusial, jadi bencana itu karena mitigasi lemah, maka saya harap fasilitator ini bisa memberikan yang terbaik sesuai tugas dan fungsinya,” pungkasnya
Sebelumnya, Ketua FPRB Kabupaten Bogor, Witoro Dwi Winayana, mengatakan, perekrutan Training of Fasilitator (TOF) FPRB sendiri sudah dilakukan jauh sebelumnya setelah melalui proses dan syarat-syarat tertentu.
“Mereka yang direkrut adalah orang-orang dari lintas profesi yang punya skill atau keterampilan dan pengetahuan serta pengalaman di bidang kebencanaan yang dibuktikan dengan ssrtifikat. Dalam perekrutan ini diperoleh sebanyak 40 orang,” ujarnya
Dari jumlah tersebut, para calon fasilitator ini tidak serta Merta langsung menjadi fasilitator, tapi masih harus melakukan seleksi dan menginventarisir legalitas yang ada.
“Seleksi dilaksanakan sebanyak dua kali termasuk memperhatikan aspek legalitas, attitude, wawancara, bukan semata syarat administrasi lengkap saja. Hasil penjaringan yang ketat sekarang terdapat 24 orang yang sekarang mengikuti Training of Fasilitator yang nanti mendapatkan sertifikat. Sedangkan narasumbernya adalah pakar-pakar di bidang kebencanaan,” jelasnya.
Witoro memaparkan, puluhan fasilitator FPRB ini nantinya memiliki tugas dan fungsi untuk melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai pencegahan (mitigasi) bencana alam di Kabupaten Bogor.
“Sosialisasi nanti dilakukan di kantor-kantor desa, kecamatan, instansi pemerintahan, sekolah, lembaga, kampus, organisasi, perusahaan swasta, dan di tempat-tempat umum lainnya,” sebut dia.
Ia menambahkan, bahwa keberadaan FPRB sangat penting dan strategis dalam rangka mengurangi terjadinya bencana alam maupun dampak dan risiko yang ditimbulkannya. Sebab, Kabupaten Bogor adalah salah satu wilayah yang rentan bencana alam. Terutama longsor, banjir, angin kencang, dan gempa. (YS)