PortalPasundan.com- Bipolar adalah gangguan mental yang ditandai dengan perubahan yang drastis pada suasana hati. Penderita gangguan ini bisa merasa bahagia kemudian berubah menjadi sangat sedih.
Bipolar gangguan mental yang disebabkan oleh faktor-faktor biologis di luar kendali penderitanya, seperti genetik (keturunan) dan kelainan fungsi otak.
Ini dia 10 ciri-ciri bipolar disorder fase mania:
Fase mania, penderita biasanya menunjukkan prilaku yang ekstrem dan tak terkendali. Di fase kebahagian yang meledak-ledak ini, dikenal juga dengan sebutan hipomania.
- Rasa gembira dan kepercayaan diri yang berlebihan.
- Berenergi dan bersemangat hingga tidak bisa diam (harus gerak terus atau berjalan mondar-mandir).
- Bicara sangat cepat tentang banyak topik berbeda yang tidak biasa.
- Tidak merasa ingin tidur atau merasa tidak butuh tidur yang lama.
- Merasa seperti pikiranya terpacu atau tidak terkendali.
- Mudah tersinggung atau perasaanya sangat sensitif.
- Mudah teralihkan.
- Mampu melakukan banyak aktivitas sekaligus.
- Tidak ingin makan atau tidak nafsu makan
- Membuat keputusan yang buruk atau bertingkah sembrono, seperti belanja gila-gilaan, berhubungan seks dengan sembrono, mengemudi ugal-ugalan, atau mabuk minuman keras.
10 ciri-ciri bipolar disorder fase depresi:
Di fase ini mencakup gejala yang cukup parah hingga penderitanya kesulitan menjalankan aktivitas sehari-hari.
pada kasus yang lebih parah, fase depresi ini sering kali sangat melemahkan sehingga penderitanya mungkin tidak dapat bangun dari tempat tidur.
- Suasana hati yang tertekan, seperti perasaan sedih, kuatir, hampa, atau putus asa.
- Kehilangan minat atau ketertarikan pada semua atau hampir semua aktivitas, termasuk yang tadinya disukai.
- Kehilangan tenaga dan energi secara drastis.
- Merasa tidak berharga, rasa bersalah yang berlebihan, atau tidak patas (minder).
- Sulit berkonsentrasi.
- Bicara sangat lambat atau banyak lupa.
- Perubahan pola makan secara drastis, entah nafsu makan hilang atau meningkat.
- Menarik diri dari lingkungan dan orang terdekat.
- Tidak mampu melakukan hal-hal sederhana.
- Terobsesi terhadap kematian, ingin bunuh diri, atau percobaan bunuh diri.
Terkadang, perubahan fase mania ke depresi terjadi secara lambat, sehingga penderita bipolar masih bisa merasakan suasana hati yang normal di antara kedua fase tersebut.
Terkadang pula, seseorang mengalami fase mania dan depresi secara bersamaan, biasanya disebut dengan fitur campuran. Seseorang yang mengalami episode campuran ini mungkin merasa sangat sedih, hampa, atau putus asa, tetapi pada saat yang sama juga merasa bersemangat.
Penderita gangguan bipolar bisa mengalami psikosis, yaitu tidak bisa membedakan mana yang nyata dan mana yang hanya ada dalam pikirannya (delusi dan halusinasi).
Penderita bipolar dengan ciri-ciri psikosis pun sering salah didiagnosis sebagai skizofrenia.
Ingat ada baiknya berkonsultasi dengan ahli kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater. dengan bantuan profesional, kamu bisa memperoleh diagnosis serta penanganan yang tepat. (FN)